Sedikit Teknik atau Teori Saat Lomba Mesatua Bali
Akriko.com - Halo Brosis, jumpa lagi dengan saya, kali ini saya akan memberikan informasi tentang teknik atau teori saat akan mengikuti lomba mesatua Bali yang mungkin bisa meningkatkan kemampuan kamu dalam lomba mesatua Bali.
Teori ini saya dapatkan ketika saya menjadi pendamping peserta lomba mesatua Bali dalam rangka Bulan Bahasa Bali VII yang diadakan di desa Bila Tua pada hari Senin, 17 Februari 2025, sebelum membacakan hasil lomba, dewan juri memeberikan evaluasi terhadap jalannya lomba dan juga penampilan peserta lomba mesatua Bali.
Saat itu ada 12 peserta lomba mesatua Bali yang diikuti oleh Pakis dan juga Yowana wakil dari masing-masing desa adat peserta acara lomba Bulan Bahasa Bali VII 2025. Dalam acara itu ada 13 desa adat kecamatan kubutambahan yang mengikuti yakni desa adat Bila tua, Tambakan, Tamblang, Kubutambahan, Bontihing, Depeha, Rendetin, Bayad, Pakisan, Tunjung, Sanih, Bukti dan Mengandang.
Diluar ekspektasi ternyata pemenang lomba atau juara satu Mesatua Bali ini dimenangkan oleh peserta dari desa adat Tamblang yang mengaku baru pertama kali ikut lomba mesatua Bali.
Baiklah saya tidak akan berlama-lama lagi, seperti apa teori atau teknik mesatua Bali yang baik berdasarkan informasi dari dewan juri lomba Mesatua Bali dalam rangka Bulan Bahasa Bali VII yang diselenggarakan di desa Bila Tua kecamatan Kubutambahan.
- Pertama Saat perkenalan tidak perlu panjang lebar, cukup isi pertanyaan, kenken kabare? Demen ningehang satua bali? yen demen jani meme lakar mesatua, pirengang nah. Pastikan kita menyebut diri kita meme (bagi yang perempuan) yang akan mesatua, karena mesatua itu kita bercerita kepada anak, biasanya mesatua itu sebelum tidur.
- Selanjutnya, pastinya harus menguasai alur cerita dari Satua Bali yang akan dibawakan, saat itu paling banyak yang membawakan adalah satua Bali dengan judul Men Sugih lan Men Tiwas, ada juga membawakan satua bali I Tuung Mas, Sang Lanjana, Ketimun Mas, Lubdaka dan lain-lain.
- Pakailah bahasa Bali yang santai dan luwes, pakailah sor singgih basa pada saat tertentu saja, misalnya menyebut orang suci, yang lebih tua atau kata yang menunjukan kebesaran Tuhan.
- Harus menguasai panggung, pastikan suara kita tidak pernah lepas dari mic karena hal ini bisa mempengaruhi nilai. Kita bisa menyesuaikan gerakan sesuai dengan mic yang dipakai, jika memakai stand mic, maka gerakan kita terbatas, jika memakai mic clip on wireless, maka kita bisa bebas bergerak.
- Sesuaikan gerak-gerik badan jangan terlalu berlebihan seperti teater, dan juga perhatikan karakter suara pastikan cocok dengan tokoh satua bali yang dibawakan karena itu yang menghidupkan satua Bali dan menghayati karakter dalam satua, apakah sedih, ceria, galak dan lain-lain.
- Pastikan saat latihan memakai durasi waktu, karena saat mesatua itu kita memakai durasi waktu biasanya minimal 10 menit dan maksimal 15 menit. Jika kurang dari 10 menit juga tidak bagus, apalagi sampai lebih dari 15 menit, itu artinya kita tidak bisa menyelesaikan satua bali dengan tepat waktu. Artinya dalam durasi waktu yang diberikan kita harus bisa menyelesaikan satua dari awal sampai akhir.
- Diakhir mesatua kita harus menyebutkan piteket atau pesan yang disampaikan oleh satua bali itu, karena kita bercerita kepada anak kecil, maka kita harus bisa jelaskan mana perbuatan yang boleh dan tidak boleh, mana yang bisa di tiru/tulad supaya yang mencengar satua bisa paham akan satua tersebut.
Nah itulah seikit teori atau teknik saat lomba mesatua Bali yang saya dapatkan dari juri Mesatua Bali dalam rangka Bulan Bahasa Bali VII 2025, semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Sedikit Teknik atau Teori Saat Lomba Mesatua Bali"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih