Untuk Para Driver Go-Jek, Hati-hati Modus Penipuan dari PT. GOJJEK
Halo Brosis, jumpa lagi dengan saya, kali ini saya mau sedikit cerita tentang modus yang mungkin mau mencoba menipu saya yang katanya dari kantor Go-Jek Denpasar jalan Teuku Umar Barat. Mungkin ceritanya agak sedikit panjang, oleh sebab itu bisa persiapkan kopi dulu sama kue sebelum lanjut membaca tulisan ini karena ini sangat penting bagi rekan-rekan Ojol di Bali terutama driver Go-Jek.
Kalau sudah ada kopi dan cemilan, baiklah saya akan langsung saja mulai bercerita tentang kronologi kejadian ketika saya ditelpon oleh seorang lelaki yang mengaku dari kantor Go-Jek Denpasar. Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB saya melintas di kawasan Kebo Iwo karena saya sedang menyelesaikan order Go-Send dari jalan Nangka Utara menuju Buduk.
Di jalan Kebo Iwo saya menerima telpon dan ada pesan pop up yang isinya telepon dari PT. GOJJEK, sepintas itu terlihat seperti asli, karena saya pikir itu penting maka saya pun menepi untuk menerima telepon itu setelah saya angkat seorang pria yang berbicara dan dia langsung bertanya kepada saya. Nah berikut adalah sedikit percakapan saya (S) dengan orang yang mengaku dari kantor Go-Jek Denpasar (G).
G: Halo selamat sore, bisa bicara dengan Bapak Made Kr****?
S: Iya saya sendiri.
G: Saya Hendra Kusuma langsung dari kantor Go-Jek Teuku umar barat menghubungi Bapak, plat kendaraanya plat DK 6*** *R apa betul pak?
S: Iya Betul...
G: Kita langsung dari kantor Go-Jek untuk pemberitahuan mitra untuk pergantian dari rekening ponsel ke rekening BCA, jadi besok pagi kami harapkan untuk ke kantor bahwa ATM BCAnya sudah bisa diambil besok.
S: Oh ATM BCA
G: Selama ini kan masih pakai rekening Ponsel ya?
S: iya...
G: Kalau boleh tahu gabung di Go-jek udah berapa bulan?
S: Go-Jek ya? kurang lebih 5 bulan pak.
G:Jadi sudah lima bulan, selama ini pakai rekening ponsel maka setelah 6 bulan diwajibkan memakai rekening BCA, tidak lagi rekening ponsel pak ya.
S; oh iya ya..
G: Jadi besok silakan datang ke kantor Go-Jek di Teuku Umar barat mulai pukul 09.00 tutup jam 16.30 WITA. nanti cukup bawa surat kemitraan, SKCK, fotokopi KTP, materai 6.000 satu lembar, dan juga nomor urut pengambilan ATMnya belum ada kan?
S: ya...
G: nah nomor urut ini yang penting di bawa ke kantor, karena yang mengambil ATM bukan bapak saja, ada kurang lebih 200 orang termasuk Bapak ya.
S: Bisa gak di tunda pengambilannya?
G: Kapan?
S; Ya selain besok
G: Bisa, yang penting jangan sampai lewat dari satu minggu yang penting nomor urut sudah ada...
Selanjutnya silakan dengarkan pada video pada paling bawah pada tulisan ini.
Nah itulan sedikit percakapan saya dengan orang dalam telpon itu, sebenarnya masih panjang ceritanya namun saya tidak bisa ketik semua karena saya akan unggah percakapan ini di youtube. Selanjutnya orang itu bertanya tentang saldo rekening ponsel, apakah sudah kosong atau belum, kemudian dai juga bertanya saldo saya di aplikasi mungkin maksudnya deposit saya.
Karena saya bilang saldo kosong dia mengalihkan pertanyaan, dia mulai bertanya tentang ATM pribadi saya, tanpa rasa curiga saya pun bilang kalau saya sudah punya ATM BCA pribadi sejak lama. Dia terus bertanya dan meyakinkan saya apakah rekening itu masih aktif atau belum, saya pun bilang ke dia kalau ATM itu masih aktif sampai sekarang.
Setelah itu dia menyarankan saya untuk memakai ATM pribadi saya untuk mengganti rekening ponsel karena jika sudah punya ATM pribadi maka tidak bisa membuat lagi ATM BCA untuk keperluan di Go-Jek. Dia pun mulai bertanya apakah ATM saya di bawa, kemudian dia mulai minta masa valid kartu ATM BCA. Saya pun mengambil dompet saya untuk melihat kartu ATM BCA saya.
Setelah itu dia terus meminta masa valid kartu ATM saya, sempat saya sebutkan empat angka di depan tapi salah, namun sampai 4 digit kedua saya mulai curiga kenapa orang itu getol sekali menanyakan masa valid kartu saya yang notabene yang dia minta adalah nomor kartu ATM saya. Sampai disana saya mulai membuat alasan untuk menunda memberikan nomor kartu saya dengan alasan untuk menyelesaikan pekerjaan takut nanti customer menunggu terlalu lama.
Namun dia tidak mau kalah juga, dia juga meminta saya untuk menyebutkan lagi sisa nomor kartu saya supaya bisa dibantu untuk di cek. Saya pun tidak mau kalah saya tetap kukuh untuk menunda memberikan nomor kartu ATM saya yang dia sebut masa valid kartu. Setelah itu saya pun meminta untuk di tunda dan akhirnya dia menyerah juga dan menyuruh saya untuk menghubungi lagi.
Setelah itu saya melanjutkan perjalanan saya menuju buduk untuk mengirim barang, kondisi cuaca agak hujan rintik-rintik dan juga bisa membuat basah. Akhirnya saya sampai di tujuan pengantaran barang. Sampai disana lagi orang itu menelpon dan bertanya dengan cara yang sama seperti percakapan di awal.
Percakapan disini hanya sebentar karena saya menolak untuk diajak berbicara panjang lebar dengan alasan masih menyelesaikan pekerjaan biar cepat kelar dan juga kondisi sedikit hujan. Akhirnya dia mau menyerah dan tidak melanjutkan percakapan, namun dia mengingatkan saya untuk menghubungi kembali karena itu dari kantor Go-Jek langsung dan itu penting katanya.
Setelah menyelesaikan order saya pun balik ke Denpasar, ditengah perjalanan dia lagi menghubungi saya namun saya abaikan karena saya ingin cepat pulang supaya tidak kena hujan. Beberapa kali telpon berdering namun tetap saya abaikan sampai akhirnya telepon tidak berbunyi lagi. Setelah sampai dirumah saya tunggu lagi teleponnya tapi tidak ada telepon lagi dan sampai hari ini setelah tulisan saya ini saya buat dia juga tidak da menelpon lagi.
Jadi kesimpulannya adalah Go-Jek tidak pernah memberitahukan mitra driver tentang akun melalui telepon, hanya melalui aplikasi itu sendiri atau via email. Meskipun ditelepon oleh orang Go-Jek pusat itu pun hanya bertanya kenapa lama tidak online kepada akun yang lama tidak online. Jika ada orang yang mengaku dari Go-Jek dan meminta hal-hal yang tidak berkaitan seperti PIN, nomor ATM maka silakan abaikan saja karena pihak Go-Jek tidak pernah meminta apapun kepada mitra.
Baiklah mungkin hanya itu sedikit cerita saya tentang hampir kena modus dari pihak yang tidak bertanggungjawab yang mengaku dari Go-Jek Denpasar yang beralamat di jalan Teuku Umar barat. Semoga tidak ada yang kena modus ini bagi semua rekan driver Ojol terutama Go-jek yang ada di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Silakan simak percakapan saya dengan orang itu pada video di bawah ini.
Kalau sudah ada kopi dan cemilan, baiklah saya akan langsung saja mulai bercerita tentang kronologi kejadian ketika saya ditelpon oleh seorang lelaki yang mengaku dari kantor Go-Jek Denpasar. Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB saya melintas di kawasan Kebo Iwo karena saya sedang menyelesaikan order Go-Send dari jalan Nangka Utara menuju Buduk.
Di jalan Kebo Iwo saya menerima telpon dan ada pesan pop up yang isinya telepon dari PT. GOJJEK, sepintas itu terlihat seperti asli, karena saya pikir itu penting maka saya pun menepi untuk menerima telepon itu setelah saya angkat seorang pria yang berbicara dan dia langsung bertanya kepada saya. Nah berikut adalah sedikit percakapan saya (S) dengan orang yang mengaku dari kantor Go-Jek Denpasar (G).
G: Halo selamat sore, bisa bicara dengan Bapak Made Kr****?
S: Iya saya sendiri.
G: Saya Hendra Kusuma langsung dari kantor Go-Jek Teuku umar barat menghubungi Bapak, plat kendaraanya plat DK 6*** *R apa betul pak?
S: Iya Betul...
G: Kita langsung dari kantor Go-Jek untuk pemberitahuan mitra untuk pergantian dari rekening ponsel ke rekening BCA, jadi besok pagi kami harapkan untuk ke kantor bahwa ATM BCAnya sudah bisa diambil besok.
S: Oh ATM BCA
G: Selama ini kan masih pakai rekening Ponsel ya?
S: iya...
G: Kalau boleh tahu gabung di Go-jek udah berapa bulan?
S: Go-Jek ya? kurang lebih 5 bulan pak.
G:Jadi sudah lima bulan, selama ini pakai rekening ponsel maka setelah 6 bulan diwajibkan memakai rekening BCA, tidak lagi rekening ponsel pak ya.
S; oh iya ya..
G: Jadi besok silakan datang ke kantor Go-Jek di Teuku Umar barat mulai pukul 09.00 tutup jam 16.30 WITA. nanti cukup bawa surat kemitraan, SKCK, fotokopi KTP, materai 6.000 satu lembar, dan juga nomor urut pengambilan ATMnya belum ada kan?
S: ya...
G: nah nomor urut ini yang penting di bawa ke kantor, karena yang mengambil ATM bukan bapak saja, ada kurang lebih 200 orang termasuk Bapak ya.
S: Bisa gak di tunda pengambilannya?
G: Kapan?
S; Ya selain besok
G: Bisa, yang penting jangan sampai lewat dari satu minggu yang penting nomor urut sudah ada...
Selanjutnya silakan dengarkan pada video pada paling bawah pada tulisan ini.
Nah itulan sedikit percakapan saya dengan orang dalam telpon itu, sebenarnya masih panjang ceritanya namun saya tidak bisa ketik semua karena saya akan unggah percakapan ini di youtube. Selanjutnya orang itu bertanya tentang saldo rekening ponsel, apakah sudah kosong atau belum, kemudian dai juga bertanya saldo saya di aplikasi mungkin maksudnya deposit saya.
Karena saya bilang saldo kosong dia mengalihkan pertanyaan, dia mulai bertanya tentang ATM pribadi saya, tanpa rasa curiga saya pun bilang kalau saya sudah punya ATM BCA pribadi sejak lama. Dia terus bertanya dan meyakinkan saya apakah rekening itu masih aktif atau belum, saya pun bilang ke dia kalau ATM itu masih aktif sampai sekarang.
Setelah itu dia menyarankan saya untuk memakai ATM pribadi saya untuk mengganti rekening ponsel karena jika sudah punya ATM pribadi maka tidak bisa membuat lagi ATM BCA untuk keperluan di Go-Jek. Dia pun mulai bertanya apakah ATM saya di bawa, kemudian dia mulai minta masa valid kartu ATM BCA. Saya pun mengambil dompet saya untuk melihat kartu ATM BCA saya.
Setelah itu dia terus meminta masa valid kartu ATM saya, sempat saya sebutkan empat angka di depan tapi salah, namun sampai 4 digit kedua saya mulai curiga kenapa orang itu getol sekali menanyakan masa valid kartu saya yang notabene yang dia minta adalah nomor kartu ATM saya. Sampai disana saya mulai membuat alasan untuk menunda memberikan nomor kartu saya dengan alasan untuk menyelesaikan pekerjaan takut nanti customer menunggu terlalu lama.
Namun dia tidak mau kalah juga, dia juga meminta saya untuk menyebutkan lagi sisa nomor kartu saya supaya bisa dibantu untuk di cek. Saya pun tidak mau kalah saya tetap kukuh untuk menunda memberikan nomor kartu ATM saya yang dia sebut masa valid kartu. Setelah itu saya pun meminta untuk di tunda dan akhirnya dia menyerah juga dan menyuruh saya untuk menghubungi lagi.
Setelah itu saya melanjutkan perjalanan saya menuju buduk untuk mengirim barang, kondisi cuaca agak hujan rintik-rintik dan juga bisa membuat basah. Akhirnya saya sampai di tujuan pengantaran barang. Sampai disana lagi orang itu menelpon dan bertanya dengan cara yang sama seperti percakapan di awal.
Percakapan disini hanya sebentar karena saya menolak untuk diajak berbicara panjang lebar dengan alasan masih menyelesaikan pekerjaan biar cepat kelar dan juga kondisi sedikit hujan. Akhirnya dia mau menyerah dan tidak melanjutkan percakapan, namun dia mengingatkan saya untuk menghubungi kembali karena itu dari kantor Go-Jek langsung dan itu penting katanya.
Setelah menyelesaikan order saya pun balik ke Denpasar, ditengah perjalanan dia lagi menghubungi saya namun saya abaikan karena saya ingin cepat pulang supaya tidak kena hujan. Beberapa kali telpon berdering namun tetap saya abaikan sampai akhirnya telepon tidak berbunyi lagi. Setelah sampai dirumah saya tunggu lagi teleponnya tapi tidak ada telepon lagi dan sampai hari ini setelah tulisan saya ini saya buat dia juga tidak da menelpon lagi.
Jadi kesimpulannya adalah Go-Jek tidak pernah memberitahukan mitra driver tentang akun melalui telepon, hanya melalui aplikasi itu sendiri atau via email. Meskipun ditelepon oleh orang Go-Jek pusat itu pun hanya bertanya kenapa lama tidak online kepada akun yang lama tidak online. Jika ada orang yang mengaku dari Go-Jek dan meminta hal-hal yang tidak berkaitan seperti PIN, nomor ATM maka silakan abaikan saja karena pihak Go-Jek tidak pernah meminta apapun kepada mitra.
Baiklah mungkin hanya itu sedikit cerita saya tentang hampir kena modus dari pihak yang tidak bertanggungjawab yang mengaku dari Go-Jek Denpasar yang beralamat di jalan Teuku Umar barat. Semoga tidak ada yang kena modus ini bagi semua rekan driver Ojol terutama Go-jek yang ada di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Silakan simak percakapan saya dengan orang itu pada video di bawah ini.
Posting Komentar untuk "Untuk Para Driver Go-Jek, Hati-hati Modus Penipuan dari PT. GOJJEK"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih