Sudah Terima Order, Ada Order Masuk Lagi, Go-Jek di Ubud Memang Kacau
Halo Brosis, salam satu aspal, kali ini saya mau sedikit bercerita tentang pengalaman ngojek pakai Go-jek pada tanggal 1 Januari 2019. Hari itu saya sempatkan untuk online mulai sore karena untuk memulai tahun 2019 ini supaya saya rajin lagi untuk online.
Mulai online sekitar pukul 18.00 Wita, saya langsung dapat order go-shop, ambil di jalan soka kemudian bawa ke jalan raya pantai saba Blahbatuh Gianyar. Lokasi jemputnya lumayan jauh dari lokasi saya yang berada di jalan Trijata. Namun tidak ada masalah karena customer mau menunggu katanya susah sekali mendapatkan driver.
Setelah sampai di tempat jemput tanpa basa basi saya pun langsung menuju lokasi pengantaran, cuaca agak mendung dan sepertinya akan turun hujan. Selama perjalanan mengantar barang itu hujan tidak turun. Nah setelah saya sampai di tujuan dan barang sudah saya serahkan, saat akan kembali ke Denpasar malah turun hujan.
Akhirnya saya pun menepi untuk memakai jas hujan, saat itu ada beberapa order yang masuk dan ada beberapa saya abaikan, dan setelah itu ada order Go-send, saya terima saja padahal sedang hujan tak bisa memasang hp di setang motor. Sempat saya tanya ke customer, apakah mau menunggu agak lama karena saya masih jauh dan juga hujan, dia pun bilang mau menunggu.
Saya pun meluncur ke lokasi menjemput tanpa HP yakni menuju jalan Kresna di Bona, sepanjang jalan menuju ke sana saya melihat-lihat ke kiri untuk mencari warung yang menjual kantong plastik. Akhirnya saya menemukan warung, dengan pongah saya bilang, saya mau minta plastik untuk bungkus HP, supaya bisa saya taruh di setang untuk mencari alamat pelanggan. Akhirnya saya dikasih kantong plastik dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih.
Setelah itu langsung buka aplikasi Go-jek, untuk membuka maps untuk mencari lokasi customer. Setelah itu saya pun sampai dilokasi titik jemput, namun karena hujan saya jadi susah mencarinya, cuma diberikan clue lapangan sepakbola Bona sebelum SD 3 Bona, nah saya kan gak athu apa lagi malam-malam dan cuaca hujan. Sempat beberapa kali bertanya kesana kemari untuk mencari lapangan itu. Ternyata lokasi jemputnya sama persis dengan titik jemputnya cuma tidak diberikan clue yang benar, andai saja diberi clue garasi mobil mungkin akan cepat ketemu karena saya sempat berhenti disana.
Setelah ketemu dengan customer barangpun saya terima dan segera saya antar ke lokasi antar yakni toko baju I Look yang ada di Peliatan Ubud, sepanjang perjalanan tidak ada masalah cuma hujan saja, jadi saya bisa dengan cepat mengantarkan barang tersebut tanpa masalah.
Setelah menyelesaikan order tersebut, seperti biasa kalau di daerah ubud itu order suka ngeblas, jemputnya jauh-jauh. Oleh sebab itu beberapa kali saya abaikan order yang masuk. Setelah itu ada order Go-food kebetulan satu arah mau pulang dan antarnya juga dekat maka order itu saya ambil. Namun saat saya sudah terima order, ternyata ada order lagi yang masuk sebanyak dua kali, tapi saya abaikan karena sudah menerima order lain. Setelah itu saya langsung menuju restoran yang dimaksud yakni Warung Thor gianyar.
Suasana masih hujan, sampai disana saya, sapa lagi yang order, ternyata yang order Bule, saya pun pakai bahasa inggris saat bertanya ke bule itu untuk memastikan order masih aktif. Setelah itu langsung order, saya serahkan HP saya kepada kasir dan saya buka jas sama helm dulu, supaya tidak membasahi lantai restoran. Ada empat pesanan yang saya order, setelah itu nuggunya lama banget. Setelah orderan selesai, saya langsung berangkat menuju rumah Bule itu tanpa kendala karena titik antarnya susah sesuai.
Setelah itu order masuk lagi, tapi seperti biasa ngeblas, kejauhan lokasi saya dari lokasi jemput, maka ada banyak sekali order yang saya abaikan, sepanjang jalan dari Mas menuju Denpasar, order yang masuk semua berlokasi di Ubud, jadi saya abaikan saja karena ingin segera pulang karena saya sudah kedinginan.
Sempat ada order masuk dari JFC bona bawa ke takmung Klungkung, ada juga order dari warung sambal ubud kirim ke Tanpaksiring, Geprek madagaskar ubud juga berapa kali masuk. Hampir ada 31 order yang saya abaikan malam itu. Nah itulah cerita saya ngojek ke Ubud semoga bermanfaat dan terimakasih.
Foto: Tribun Pontianak |
Setelah sampai di tempat jemput tanpa basa basi saya pun langsung menuju lokasi pengantaran, cuaca agak mendung dan sepertinya akan turun hujan. Selama perjalanan mengantar barang itu hujan tidak turun. Nah setelah saya sampai di tujuan dan barang sudah saya serahkan, saat akan kembali ke Denpasar malah turun hujan.
Akhirnya saya pun menepi untuk memakai jas hujan, saat itu ada beberapa order yang masuk dan ada beberapa saya abaikan, dan setelah itu ada order Go-send, saya terima saja padahal sedang hujan tak bisa memasang hp di setang motor. Sempat saya tanya ke customer, apakah mau menunggu agak lama karena saya masih jauh dan juga hujan, dia pun bilang mau menunggu.
Saya pun meluncur ke lokasi menjemput tanpa HP yakni menuju jalan Kresna di Bona, sepanjang jalan menuju ke sana saya melihat-lihat ke kiri untuk mencari warung yang menjual kantong plastik. Akhirnya saya menemukan warung, dengan pongah saya bilang, saya mau minta plastik untuk bungkus HP, supaya bisa saya taruh di setang untuk mencari alamat pelanggan. Akhirnya saya dikasih kantong plastik dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih.
Setelah itu langsung buka aplikasi Go-jek, untuk membuka maps untuk mencari lokasi customer. Setelah itu saya pun sampai dilokasi titik jemput, namun karena hujan saya jadi susah mencarinya, cuma diberikan clue lapangan sepakbola Bona sebelum SD 3 Bona, nah saya kan gak athu apa lagi malam-malam dan cuaca hujan. Sempat beberapa kali bertanya kesana kemari untuk mencari lapangan itu. Ternyata lokasi jemputnya sama persis dengan titik jemputnya cuma tidak diberikan clue yang benar, andai saja diberi clue garasi mobil mungkin akan cepat ketemu karena saya sempat berhenti disana.
Setelah ketemu dengan customer barangpun saya terima dan segera saya antar ke lokasi antar yakni toko baju I Look yang ada di Peliatan Ubud, sepanjang perjalanan tidak ada masalah cuma hujan saja, jadi saya bisa dengan cepat mengantarkan barang tersebut tanpa masalah.
Setelah menyelesaikan order tersebut, seperti biasa kalau di daerah ubud itu order suka ngeblas, jemputnya jauh-jauh. Oleh sebab itu beberapa kali saya abaikan order yang masuk. Setelah itu ada order Go-food kebetulan satu arah mau pulang dan antarnya juga dekat maka order itu saya ambil. Namun saat saya sudah terima order, ternyata ada order lagi yang masuk sebanyak dua kali, tapi saya abaikan karena sudah menerima order lain. Setelah itu saya langsung menuju restoran yang dimaksud yakni Warung Thor gianyar.
Suasana masih hujan, sampai disana saya, sapa lagi yang order, ternyata yang order Bule, saya pun pakai bahasa inggris saat bertanya ke bule itu untuk memastikan order masih aktif. Setelah itu langsung order, saya serahkan HP saya kepada kasir dan saya buka jas sama helm dulu, supaya tidak membasahi lantai restoran. Ada empat pesanan yang saya order, setelah itu nuggunya lama banget. Setelah orderan selesai, saya langsung berangkat menuju rumah Bule itu tanpa kendala karena titik antarnya susah sesuai.
Setelah itu order masuk lagi, tapi seperti biasa ngeblas, kejauhan lokasi saya dari lokasi jemput, maka ada banyak sekali order yang saya abaikan, sepanjang jalan dari Mas menuju Denpasar, order yang masuk semua berlokasi di Ubud, jadi saya abaikan saja karena ingin segera pulang karena saya sudah kedinginan.
Sempat ada order masuk dari JFC bona bawa ke takmung Klungkung, ada juga order dari warung sambal ubud kirim ke Tanpaksiring, Geprek madagaskar ubud juga berapa kali masuk. Hampir ada 31 order yang saya abaikan malam itu. Nah itulah cerita saya ngojek ke Ubud semoga bermanfaat dan terimakasih.
Posting Komentar untuk "Sudah Terima Order, Ada Order Masuk Lagi, Go-Jek di Ubud Memang Kacau"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih