Mantra Kramaning Sembah Hindu Secara Umum
Om Swastyastu mungkin tulisan ini sebagai pelengkap tentang beberapa tulisan tentang agama Hindu yang ada pada blog ini, sebelumnya saya sudah menulis tentang pelajaran Agama Hindu. Kali ini saya mau menulis tentang mantra Kramaning Sembah, saya yakin sudah banyak yang tahu dan hafal dengan lima mantra dari Kramaning Sembah ini.
Namun tidak ada salahnya saya juga menulis kembali tentang mantram Kramaning Sembah yang biasanya dilaksanakan setelah usai sembahyang. Mungkin ada beberapa orang yang masih belum hafal dengan mantra Kramaning Sembah karena mungkin baru belajar Agama Hindu.
Kramaning sembah dulu disebut juga panca sembah namun dengan alasan tertentu akhirnya panca sembah di ganti namanya menjadi Kramaning Sembah yang merupakan lima mantra pemujaan kepada Dewa dewi dengan memakai sarana bunga dan juga Kwangen.
Saat akan melakukan kramaning sembah maka ada beberapa saranan yang harus disediakan, seperti yang sudah saya sebutkan diatas adalah beberapa macam bunga dengan warna yang berbeda biasanya memakai warna bunga putih, merah dan kuning dan ada juga memakai Kwangen. Kalau dalam bahasa Bali saat melakukan Kramaning sembah disebut juga Muspa.
Baiklah saya tidak akan berlama-lama lagi, seperti apa mantra dari Kramaning sembah atau Muspa dari pertama sampai terakhir dan juga artinya silakan simak di bawah ini.
Pertama adalah Muspa Puyung kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun tanpa memakai sarana dan berikut adalah mantranya
Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba.
Kedua adalah Muspa dengan sarana bunga warna Putih untuk memuja dewa Surya, kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun memakai sarana bunga berwarna putih dan berikut adalah mantranya.
Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan.
Bersembahyang di Pura Paibon, Pura Kawitan bisa mengucapkan mantra di bawah ini.
Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Bersembahyang di Pura Kahyangan Tiga Pura Desa bisa mengucapkan mantra di bawah ini
Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Bersembahyang di Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh boleh mengucapkan mantra di bawah ini.
Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.
Foto: bddn.org |
Kramaning sembah dulu disebut juga panca sembah namun dengan alasan tertentu akhirnya panca sembah di ganti namanya menjadi Kramaning Sembah yang merupakan lima mantra pemujaan kepada Dewa dewi dengan memakai sarana bunga dan juga Kwangen.
Saat akan melakukan kramaning sembah maka ada beberapa saranan yang harus disediakan, seperti yang sudah saya sebutkan diatas adalah beberapa macam bunga dengan warna yang berbeda biasanya memakai warna bunga putih, merah dan kuning dan ada juga memakai Kwangen. Kalau dalam bahasa Bali saat melakukan Kramaning sembah disebut juga Muspa.
Baiklah saya tidak akan berlama-lama lagi, seperti apa mantra dari Kramaning sembah atau Muspa dari pertama sampai terakhir dan juga artinya silakan simak di bawah ini.
Pertama adalah Muspa Puyung kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun tanpa memakai sarana dan berikut adalah mantranya
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba.
Kedua adalah Muspa dengan sarana bunga warna Putih untuk memuja dewa Surya, kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun memakai sarana bunga berwarna putih dan berikut adalah mantranya.
Om Adityasyà param jyotirakta tejo namo’stutesweta pankaja madhyasthabhàskaràya namo’stute
Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
Ketiga adalah Muspa dengan sarana kwangen atau bisa juga bunga warna warni untuk memuja dewa Siwa, kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun, berikut adalah mantranya.
Om nama dewa adhisthanàyasarwa wyapi wai siwàyapadmàsana eka pratisthàyaardhanareswaryai namo namah
Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
Keempat adalah Muspa dengan sarana kwangen atau bisa juga bunga warna warni untuk memuja dewa dewi manifestasi Tuhan, kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun, berikut adalah mantranya.
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca
Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
Kelima atau yang terakhir adalah Muspa Puyung atau tanpa sarana, kedua tangan dicakupkan keatas berada di atas ubun-ubun, berikut adalah mantranya
Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha.
Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan.
Selain Kelima mantra di atas yang merupakan Mantra Kramaning Sembah secara umum, ada juga beberapa mantra lain yang diucapkan saat Kramaning sembah bagian ketiga, nah berikut ini adalah beberapa mantra yang ditambahkan saat mengucapkan mantra kramaning sembah bagian tiga saat bersembahyang di beberapa pura dengan memakai sarana Kwangen atau bungan berwarna warni / sekar kangkad.
Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam
Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Bersembahyang di Pura Kahyangan Tiga Pura Desa bisa mengucapkan mantra di bawah ini
Om Isanah sarwa widyànàmIswarah sarwa bhùtànàm,Brahmano' dhipatir brahmàSivostu sadàsiwa
Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Bersembahyang di Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh boleh mengucapkan mantra di bawah ini.
Om, Girimurti mahàwiryyam,
Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam
Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.
Posting Komentar untuk "Mantra Kramaning Sembah Hindu Secara Umum"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih