Ada Indikasi Korupsi di Kolam Air Sanih?
Hari ini Minggu tanggal 3 Juli 2016 saya datang ke kolam air sanih untuk berendam bersama teman saya. Kali ini berangkat sekitar pukul 15.15 Wita dan sampai disana sekitar pukul 15.45 Wita. Tanpa basa basi saya langsung parkir motor di areal parkir sebelah utara. Setelah itu saya langsung menuju tempat pembelian tiket masuk, sampai saat ini harganya masih Rp 8.000 per orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Namun saat di loket pembelian karcis itu saya seperti melihat ada yang janggal, saya membeli tiket masuk 2 lembar namun saya perhatikan petugas loket tersebut mengambil karcis dari bawah meja yang sudah tersobek dari tumpukan karcis yang ada nomor serinya tersebut. Seharusnya karcis yang baru di beli itu langsung disobek dari buku karcis. Meski diambil dari bawah meja, karcis itu tetap saya terima dan saya bayar Rp 16.000 untuk dua lembar karcis tersebut.
Setelah itu saya langsung menuju pintu masuk dan menyerahkan karcis yang saya beli itu kepada petugas jaga yang ada disana. Saya perhatikan karcis yang saya serahkan itu tidak langsung dirobek namun masih dipegang. Seharusnya karcis yang diserahkan tersebut langsung dirobek saja. Atau mungkin saya yang salah karena menyerahkan karcis itu kepada penjaga, mungkin cukup saya perlihatkan saja karcis itu tanpa harus memberikan karcis itu kepada petugas jaga yang ada disana.
Dari kejadian itu saya jadi berfikir, apakah ada main-main antara penjaga pintu masuk dengan petugas loket tiket? menurut saya sepertinya itu bisa terjadi. Nah saya akan mencoba membongkar secara sederhana indikasi korupsi yang ada pada penjualan tiket masuk pada loket dan pintu masuk kolam Air Sanih.
Mungkin modus operasinya seperti ini, seperti yang saya ceritakan di atas, kalau saya diambilkan 2 lembar tiket dari bawah meja, bukan dirobek dari tumpukan buku tiket tersebut. Pertanyaannya adalah dari mana petugas loket itu mendapat karcis dua lembar itu? begini modusnya.
Namun saat di loket pembelian karcis itu saya seperti melihat ada yang janggal, saya membeli tiket masuk 2 lembar namun saya perhatikan petugas loket tersebut mengambil karcis dari bawah meja yang sudah tersobek dari tumpukan karcis yang ada nomor serinya tersebut. Seharusnya karcis yang baru di beli itu langsung disobek dari buku karcis. Meski diambil dari bawah meja, karcis itu tetap saya terima dan saya bayar Rp 16.000 untuk dua lembar karcis tersebut.
Setelah itu saya langsung menuju pintu masuk dan menyerahkan karcis yang saya beli itu kepada petugas jaga yang ada disana. Saya perhatikan karcis yang saya serahkan itu tidak langsung dirobek namun masih dipegang. Seharusnya karcis yang diserahkan tersebut langsung dirobek saja. Atau mungkin saya yang salah karena menyerahkan karcis itu kepada penjaga, mungkin cukup saya perlihatkan saja karcis itu tanpa harus memberikan karcis itu kepada petugas jaga yang ada disana.
Dari kejadian itu saya jadi berfikir, apakah ada main-main antara penjaga pintu masuk dengan petugas loket tiket? menurut saya sepertinya itu bisa terjadi. Nah saya akan mencoba membongkar secara sederhana indikasi korupsi yang ada pada penjualan tiket masuk pada loket dan pintu masuk kolam Air Sanih.
Mungkin modus operasinya seperti ini, seperti yang saya ceritakan di atas, kalau saya diambilkan 2 lembar tiket dari bawah meja, bukan dirobek dari tumpukan buku tiket tersebut. Pertanyaannya adalah dari mana petugas loket itu mendapat karcis dua lembar itu? begini modusnya.
- Mungkin antara penjaga loket sudah bekerja sama dengan penjaga pintu masuk obyek wisata air sanih.
- Ketika ada pengunjung menyerahkan tiket masuk kepada petugas jaga pintu masuk kolam air sanih, maka tiket itu tidak dirobek, tapi disimpan.
- Setelah itu penjaga pintu masuk, menyerahkan kembali tiket yang sudah terjual itu kepada penjaga loket dan disimpan dengan rapi.
- Jika ada kesempatan maka tiket yang sudah pernah terjual itu dijual lagi kepada pengunjung mungkin nomor serinya juga dicatat oleh petugas loket tersebut.
- Jika karcis yang sudah pernah terjual dijual lagi, maka uangnya sudah pasti masuk kantong pribadi karena tiket yang keluar tentu akan lebih sedikit dengan uang yang masuk.
- Misalnya nomor seri tiket 112233 dan 112234 terjual sampai tiga kali, maka uang yang harus disetor tentu hanya Rp 16.000 sedangkan sisanya lagi Rp 32.000 itu masuk kantong pribadi.
- Seperti itulah modus operasinya menurut apa yang saya lihat tadi.
Nah seperti itulah indikasi korupsi yang ada di loket air sanih, entah ini benar atau tidak, ini berdasarkan pengalaman saya tadi saat membeli tiket, jika dicermati maka bisa jadi modusnya seperti itu. Apakah pernah ada yang memperhatikan hal ini saat membeli tiket di loket kolam air sanih?
Saya sih tidak dirugikan dengan modus operasinya seperti itu, yang rugi sudah pasti perusahaan karena uang yang seharusnya masuk ke perusahaan malah masuk ke kantong pribadi karyawannya sendiri. Kalau terus-terusan terjadi seperti itu maka sudah pasti perusahaan akan mengalami kerugian dan kemungkinan tidak bisa menutup biaya operasional dan menjadi bangkrut.
Kalau sudah begitu siapa juga yang rugi? Saya rasa tidak perlu dijelaskan lagi, sebaiknya pihak pengelola Kolam air Sanih harus memperbaiki lagi sistem penjualan tiket yang ada di sana supaya uangnya tidak ditilep oleh karyawannya sendiri. Nah itulah cerita saya kali ini semoga ada yang membaca dan segera bergerak untuk menghentikan modus itu jika benar adanya.
Posting Komentar untuk "Ada Indikasi Korupsi di Kolam Air Sanih?"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih