Inilah Beberapa Fakta tentang Nama Wayan Pada Mirna Salihin!
Brosis, setelah saya penasaran dengan nama dari Wayan Mirna Salihin yang tewas akibat terkena racun sianida saat minum es kopi di Cafe Olivier beberapa pekan lalu. Kemudian saya menulis tentang penasaran saya tersebut di sini dengan judul Kenapa Nama Mirna Salihin Berisi Wayan? dan disana saya cuma menuliskan rasa penasaran saya saja tanpa tahu jawaban dari pertanyaan saya itu dan berharap ada yang menjawab pertanyaan saya itu.
Setelah selang sehari saya sempat membaca di media online yakni di Suluh Bali yang mendapat berita dari acara televisi swasta. Seperti yang saya kutip dari beberapa berita yang dimuat oleh suluhbali.co pada tanggal 2 Februari kemarin seperti di bawah ini.
Akhirnya jawaban mengapa ada nama Wayan, muncul dari ucapan saya ayah bernama Darmawan Salihin di acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (2/2/2016), “Sama ibunya nih, kan dia orang Bali, nih,” ujar Darmawan sambil menjelaskan saat itu ia sampaikan ke sang istri tidak mungkin sahabat Mirna bernama Jessica yang membunuh anaknya, “Saya bilang, ngomong Bali sama dia. ‘Sing Bise,’ saya bilang. Tidak mungkin, lah.”
Fakta bahwa ibu Mirna adalah orang Bali, dan Mirna sebagai anak pertama orang Bali memang pantas disebut namanya didahului dengan nama Wayan, apalagi sang adik kembar juga diberi nama Made, lengkapnya Made Sandy Salihin. Namun sedikit agak aneh, karena orang Bali menganut patrilinial, seharusnya nama “Bali” itu diperoleh dari sang bapak.
Setelah itu pada hari ini kamis (4/2/2016) saya juga sempat membaca di media online juga yakni bali.tibunnews.com disana dimuat tentang asala-usul dari Ibu Wayan Mirna Salihin ini. Dalam berita tersebut diterangkan bahwa Ibu dari Wayan Mirna Salihin ini adalah orang Bali yang sudah lama tinggal di Jakarta. Ibu kandung dari Mirna, Ni Ketut Sianti, yang diketahui berasal dari Banjar Teges Kelod, merupakan kerabat dari Ni Nyoman Sukre.
Seperti yang diceritakan oleh Ni Nyoman Sukre dia berkata "Ibu kandung dari Mirna masih keponakan saya. Nenek kandung Wayan Mirna itu sepupu saya. Namun, saya terakhir ketemu Wayan Mirna saat ia masih kecil, saat usianya masih sekitar tiga tahun,"
Ia menceritakan, nenek kandung dari Wayan Mirna bernama Ni Wayan Purni, merupakan seorang bidan asal Gianyar. Sedangkan kakeknya bernama I Nyoman Tjinta, yang dulunya merupakan seorang anggota Brimob. Sebelum pensiun, keduanya dinas di Jakarta, dan dikaruniai 9 orang anak, salah satunya adalah Ni Ketut Sianti, ibu kandung dari Wayan Mirna. Kakek dan nenek dari Wayan Mirna di Bali saat ini dirawat oleh Ni Nyoman Nini.
Baca juga: Kenapa KB di Bali Harus Punya 4 Anak Bukan Dua anak
Nah itulah sedikit cerita yang saya kutip dari berbagai sumber tentang asal muasal nama Wayan pada Mirna Salihin. Namun ada pertanyaan lagi kenapa kok di kasih nama Bali padahal Bapaknya bukan orang Bali hanya Ibunya yang orang Bali dan agamanya juga bukan Hindu? Menurut pendapat saya nama khas Bali bisa dipakai siapa saja entah itu orang Bali atau bukan, entah itu orang Hindu atau Bukan, karena nama khas Bali itu bukanlah nama orang Hindu tetapi nama orang Bali jadi siapa saja boleh memakai nama ciri khas orang Bali tersebut.
Setelah selang sehari saya sempat membaca di media online yakni di Suluh Bali yang mendapat berita dari acara televisi swasta. Seperti yang saya kutip dari beberapa berita yang dimuat oleh suluhbali.co pada tanggal 2 Februari kemarin seperti di bawah ini.
Akhirnya jawaban mengapa ada nama Wayan, muncul dari ucapan saya ayah bernama Darmawan Salihin di acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (2/2/2016), “Sama ibunya nih, kan dia orang Bali, nih,” ujar Darmawan sambil menjelaskan saat itu ia sampaikan ke sang istri tidak mungkin sahabat Mirna bernama Jessica yang membunuh anaknya, “Saya bilang, ngomong Bali sama dia. ‘Sing Bise,’ saya bilang. Tidak mungkin, lah.”
Fakta bahwa ibu Mirna adalah orang Bali, dan Mirna sebagai anak pertama orang Bali memang pantas disebut namanya didahului dengan nama Wayan, apalagi sang adik kembar juga diberi nama Made, lengkapnya Made Sandy Salihin. Namun sedikit agak aneh, karena orang Bali menganut patrilinial, seharusnya nama “Bali” itu diperoleh dari sang bapak.
Setelah itu pada hari ini kamis (4/2/2016) saya juga sempat membaca di media online juga yakni bali.tibunnews.com disana dimuat tentang asala-usul dari Ibu Wayan Mirna Salihin ini. Dalam berita tersebut diterangkan bahwa Ibu dari Wayan Mirna Salihin ini adalah orang Bali yang sudah lama tinggal di Jakarta. Ibu kandung dari Mirna, Ni Ketut Sianti, yang diketahui berasal dari Banjar Teges Kelod, merupakan kerabat dari Ni Nyoman Sukre.
Seperti yang diceritakan oleh Ni Nyoman Sukre dia berkata "Ibu kandung dari Mirna masih keponakan saya. Nenek kandung Wayan Mirna itu sepupu saya. Namun, saya terakhir ketemu Wayan Mirna saat ia masih kecil, saat usianya masih sekitar tiga tahun,"
Ia menceritakan, nenek kandung dari Wayan Mirna bernama Ni Wayan Purni, merupakan seorang bidan asal Gianyar. Sedangkan kakeknya bernama I Nyoman Tjinta, yang dulunya merupakan seorang anggota Brimob. Sebelum pensiun, keduanya dinas di Jakarta, dan dikaruniai 9 orang anak, salah satunya adalah Ni Ketut Sianti, ibu kandung dari Wayan Mirna. Kakek dan nenek dari Wayan Mirna di Bali saat ini dirawat oleh Ni Nyoman Nini.
Baca juga: Kenapa KB di Bali Harus Punya 4 Anak Bukan Dua anak
Nah itulah sedikit cerita yang saya kutip dari berbagai sumber tentang asal muasal nama Wayan pada Mirna Salihin. Namun ada pertanyaan lagi kenapa kok di kasih nama Bali padahal Bapaknya bukan orang Bali hanya Ibunya yang orang Bali dan agamanya juga bukan Hindu? Menurut pendapat saya nama khas Bali bisa dipakai siapa saja entah itu orang Bali atau bukan, entah itu orang Hindu atau Bukan, karena nama khas Bali itu bukanlah nama orang Hindu tetapi nama orang Bali jadi siapa saja boleh memakai nama ciri khas orang Bali tersebut.
Saya punya teman waktu SMA dia asli dari Singaraja dia beragama Kristen tapi namanya berisi Gede dan itu tidak pernah jadi masalah bagi saya dan juga teman-teman saat bergaul dengan dia. Selain itu ada juga saya punya kenalan dia wanita Bali namun dia menikah dengan orang Belanda dan dia tetap beragama Hindu. Ada yang menarik dari hasil pernikahannya, mereka sudah dikaruniai dua orang putra dan sudah agak besar kira-kira sudah masuk SD kalau di Indonesia. Meski mereka tinggal di Belanda namun kedua anak mereka di kasih nama ciri khas orang Bali, anak pertama di beri gelar Gede dan anak kedua di beri Gelar Kadek.
Meskipun di Bali menganut sistem patrilineal yang artinya berdasarkan garis keturunan Pria atau dari Ayah, namun kalau masalah pemberian nama yang ada ciri khas Bali bagi saya itu tidak ada hubungannya dengan sistem patrilineal maupun matrilineal, yang ada mungkin kesepakatan antara kedua orang tua atau suami istri yang akan memberikan nama pada anak mereka. Nah mungkin masih banyak contoh yang lain dari pemakaian nama khas dari orang Bali untuk mereka yang bukan orang Bali dan juga bukan Hindu.
jadi, agamanya mirna ini apa? trus waktu vonis diberikan ke jessika, ayahnya mirna teriak allahu akbar. bingung saya..
BalasHapus