Apa Susahnya Memungut Sampah Sendiri di Pura?

Beberapa hari lalu sedang ramai orang membicarakan kondisi parah yang ada di Pura Dalem Puri. Seorang yang memiliki akun facebook dengan nama Donny Ubud Tatto Corner menggunggah beberapa foto yang memperlihatkan kondisi Pura Dalem Puri yang penuh sampah sisa sarana persembahyangan yang kemungkinan merupakan sisa dari pemedek yang tangkil ke Pura Dalem Puri tersebut. Dalam foto tersebut sangat terlihat tumpukan sampah yang berada di beberapa titik pura Dalem Puri seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Melihat foto di atas dimana banyak sampah seperti plastik dan sisa canang dan juga ada kaleng minuman. Saya yakin jika ada orang yang duduk di sana dengan tujuan sembahyang pasti tidak akan nyaman, apa lagi dalam kondisi basah, sungguh suasana yang sangat tidak nyaman untuk bersembahyang. Untuk duduk saja susah, bagaimana bisa konsentrasi untuk sembahyang. Seharusnya Pura Sebagai tempat suci umat Hindu tidak sepantasnya berada dalam kondisi seperti ini, miris rasanya melihat ada pura yang terlihat seperti tempat pembuangan sampah (TPS) yang merupakan tempat kita memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa Tuhan yang maha Esa.

Setelah beberapa hari kemudian ada lagi foto yang diunggah di facebook oleh akun yang bernama

Bali Shanti, foto tersebut memperlihatkan beberapa tukang sapuh dari Pura Dalem Puri sedang berusaha menyingkirkan tumpukan sampah pada malam hari seperti yang terlihat pada foto di bawah ini.

Setelah beredar beberapa foto di facebook saat membersihkan sampah sisa sarana persembahyangan tersebut maka keesokan harinya saya melihat lagi beberapa foto yang memperlihatkan beberapa orang tukang sapuh sedang membersihkan lantai Jeroan Pura Dalem Puri dengan air. Setelah tumpukan sampah itu hilang maka lantai terlihat bersih dan dibersihkan lagi dengan air. seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini yang diunggah oleh akun facebook dengan nama Gus Pank. di salah satu grup facebook yakni Metro Bali yang di ambil dari Laman Facebok Pura Dalem Puri.

Nah itulah beberapa foto yang memperlihatkan kondisi Pura Dalem Puri saat masih banyak sampah, saat dibersihkan dan setelah bersih oleh tukang Sapuh Pura Dalem Puri.

Pertanyaannya adalah kenapa tempat suci seperti Pura ini bisa menjadi seperti TPS, siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab atas semua kejadian tersebut? Jawabannya ada pada diri sendiri terutama bagi mereka yang sudah tangkil saat Karya yang ada di Pura Dalem Puri tersebut. Berikut akan saya berikan beberapa hal yang membuat orang tidak peduli dengan kondisi Pura yang bisa membuat Pura menjadi seperti TPS.

1. Pihak panitia pasti sudah mengingatkan para pemedek yang tangkil untuk memungut sisa sarana persembahyangan untuk dibawa keluar dan pihak panitia pasti sudah menyiapkan tempat sampah untuk menampung sampah tersebut.
2. Biasanya rasa malu, bukan malu, tapi rasa gengsi jika harus memungut sampah dan membawanya keluar dari areal jeroan Pura.
3. Melihat kondisi sudah kotor maka orang yang tangkil belakangan akan ikut membiarkan sampah itu dan kemungkinan juga ikut meninggalkan sisa sarana persembahyangan di sana dan akan terus begitu.
4. Tukang sapuh pura mungkin kewalahan untuk bisa berada di sana dan membersihkan sisa sarana sembahyang setelah pemedek selesai sembahyang, sehingga sampah menjadi terus menumpuk.
5. Pemedek yang tidak punya kesadaran akan keterlibatan dalam menjaga kebersihan Pura sehingga merasa dirinya tidak perlu memungut sisa sarana sembahyang miliknya sendiri dan berfikir sudah ada tukang sapuh yang akan membersihkan.

Nah semoga dengan adanya foto-foto yang beredar di facebook tersebut maka akan membuat para Umat Hindu yang tangkil ke Pura bisa menjaga kebersihan Pura di mana pun itu, supaya tidak terjadi lagi hal seperti ini, katanya tangkil ke Pura kok seperti mau ke TPA. Tulisan ini tidak ada maksud mau menyudutkan siapapun, tulisan ini lebih dengan tujuan untuk menyadarkan umat Hindu yang tidak peduli dengan kebersihan Pura saat tangkil ke Pura manapun. 

Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Berbagi :