Wajarkah Razia Polisi dijalan diberitakan di sosial media seperti Twitter?
Sekarang ini banyak sekali media untuk kita bisa mendapat berita yang cepat dan akurat, dalam hal ini media online sangat besar peranannya. Dimana portal berita online ini setiap detik memposting sebuah berita dan jumlah media online pun sangat banyak baik yang berskala nasional, daerah maupun Jurnalis Warga di suatu daerah tertentu bahkan akun pribadi pun bisa dijadikan untuk mencari berita dan membagikannya ke publik.
Banyak sebenarnya yang bisa diberitakan, tetapi mungkin karena sebagai seorang pribadi dan tidak terjun langsung di dunia jurnalis kadang jarang bisa mendapatkan bahan berita yang bisa dibagikan ke publik. Mungkin karena secara tak sengaja melihat kejadian di jalan atau ditempat tertentu, maka cepat mencari materi terutama bisa berupa gambar dengan sedikit keterangan atau narasi.
Seperti kejadian kemarin saat hujan deras melanda, saking derasnya hujan dan berlangsung sangat lama maka terjadi banjir dimana-mana, pada saat itu banyak penduduk mengirim gambar tentang situasi banjir di daerah tertentu, dan kebanyakan mereka mengirim gambar dengan narasi melalui akun twitter yang dimention ke salah satu akun atau media independen yang ada di daerah ini. Mungkin sangat berguna bila banyak warga yang mengirimkan keadaan disuatu tempat pada saat itu, karna sangat membantu supaya tidak terjebak banjir jika mau melintas ke tempat tersebut.
Tetapi ada kalanya sebuah kejadian dijalanan tidak perlu diberitakan ke media, karena mungkin itu akan bisa menggagalkan sebuah misi dari suatu instansi, ini sangat beresiko bisa membiarkan sebuah kejahatan lepas dari usaha penangkapan. Salah satu contohnya adalah Pada saat Polisi mengadakan Razia di jalan tertentu, menurut saya Razia itu tidak perlu diberitakan, kenapa saya anggap tidak perlu, tanya dulu alasannya mengapa polisi mengadakan razia dan apa tujuannya.
Mungkin ini hanya sebuah contoh, kenapa Polisi mengadakan Razia, mungkin ada yang melapor ke Polisi bahwa ada Sepeda motor atau mobil atau apalah yang dicuri, kemudian polisi langsung mengadakan razia di suatu wilayah yang di sinyalir akan dilewati oleh maling, maka setiap motor dan mobil diperiksa, dan tidak menuntut kemungkinan juga bisa menjaring pengendara yang tidak tertib karena tidak punya SIM atau STNKnya mati samsat atau bisa juga terjaring karena membawa obat-obatan terlarang dan senjata tajam atau senjata api tanpa izin, bisa juga teroris yang terjaring karena membawa bahan peledak.
Bayangkan jika Razia tersebut di beritakan di media, tentu akan banyak yang membaca dan parahnya lagi adalah apa bila pencurinya juga membaca berita tersebut, sudah pasti pencurinya akan menghindari jalan tesebut dan mencari jalan alternatif supaya tidak melewati jalan tersebut. Lebih-lebih teroris yang rata-rata adalah melek teknologi, maka sudah pasti Teroris tersebut akan lepas dari jaring Razia yang digelar Polisi, Nah kalau sudah begitu apakah pencuri atau terorisnya akan tertangkap, seharusnya bisa tertangkap saat itu, bisa jadi pencuri atau terorisnya masih bisa berkeliaran sebelum bisa di tangkap.
Dari sedikit penjelasan saya di atas, maka pantaskah sebuah Razia dibocorkan atau diberitakan dimedia? Mungkin jawabannya akan bervariasi, jawaban saya adalah tidak usah dibocorkan, dan saya sempat berdebat di twitter gara-gara ada yang membocorkan Razia Polisi dijalan. Jika anda sebagai pengendara yang baik, mentaati setiap peraturan lalu-lintas dan melengkapi semua kelengkapan berkendara seperti SIM, STNK, helem untuk pengendara motor, sabuk pengaman untuk mobil, dan tidak membawa benda-benda terlarang, maka dimanapun ada Razia tidak akan membuat anda panik dan mencari jalur alternatif untuk menghindari Razia. Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan, semoga bermanfaat dan saya ucapkan terima kasih.
Betul sekali setuju saya....
BalasHapus