Rumah Pohon di Kubu Karangasem Bali
Akriko.com - Rumah Pohon di Kubu Karangasem Bali sudah mulai banyak dibicarakan oleh netizen sejak setahun lalu, namun saya baru tahu tempat ini beberapa bulan lalu.
Karena saking penasaran dengan tempat ini, oleh sebab itu hari ini Rabu tanggal 1 Juni 2016 saya putuskan untuk single touring untuk mencari lokasi Rumah Pohon di Kubu Karangasem ini. Sebelum ke Rumah Pohon saya sempatkan dulu untuk mampir di air terjun Yeh Mampeh desa Les yang kebetulan satu jalur, jadi biar mendapat dua tempat wisata dalam sekali jalan.
Setelah selesai di air terjun Yeh Mampeh, saya langsung start menuju Rumah Pohon yang ada di Kubu Karangasem. Untuk mencapai rumah pohon tersebut sekitar lagi 40 km dari air terjun Yeh Mampeh. Dengan kondisi jalan yang bagus dan kondisi motor yang prima jadi jarak itu bisa ditempuh kurang lebih selama 1 jam saja.
Untuk mencari lokasi Rumah Pohon ini sangat mudah, jika kamu memakai bantuan navigasi dari Google map maka lokasinya sudah sangat akurat, jadi tidak perlu khawatir akan tersesat jika memakai navigasi Google map ini.
Setelah selesai di air terjun Yeh Mampeh, saya langsung start menuju Rumah Pohon yang ada di Kubu Karangasem. Untuk mencapai rumah pohon tersebut sekitar lagi 40 km dari air terjun Yeh Mampeh. Dengan kondisi jalan yang bagus dan kondisi motor yang prima jadi jarak itu bisa ditempuh kurang lebih selama 1 jam saja.
Untuk mencari lokasi Rumah Pohon ini sangat mudah, jika kamu memakai bantuan navigasi dari Google map maka lokasinya sudah sangat akurat, jadi tidak perlu khawatir akan tersesat jika memakai navigasi Google map ini.
Namun jika secara manual tanpa bantuan navigasi Google map juga sangat mudah. Jika kamu sudah sampai di jalan raya Kubu maka nanti akan ada pertigaan ke kanan menuju arah Tukad Abu. Di pertigaan itu ada tugu kecil dan juga ada mini market warna pink.
Setelah masuk ke sana maka kamu akan melalui jalan yang kecil namun dengan aspal yang mulus. Sepanjang jalan masuk ke sana sudah ramai, banyak rumah warga yang ada di sana. Juga banyak hewan kambing di kiri kanan jalan di kebun warga sana. Untuk perjalanan 4 km jalan memang mulus dan dengan pemandangan yang bagus dengan gunung Agung sebagai latarnya.
Setelah lewat 4 km itu maka jalan mulai agak rusak kurang lebih lagi 2.5 km untuk mencapai lokasi Rumah Pohon ini, namun masih bisa dilalui dengan sepeda motor juga mobil, Jalan juga ada beberapa yang agak rusak dan curam jadi harus hari-hati saat melewati jalan ini.
Setelah masuk ke sana maka kamu akan melalui jalan yang kecil namun dengan aspal yang mulus. Sepanjang jalan masuk ke sana sudah ramai, banyak rumah warga yang ada di sana. Juga banyak hewan kambing di kiri kanan jalan di kebun warga sana. Untuk perjalanan 4 km jalan memang mulus dan dengan pemandangan yang bagus dengan gunung Agung sebagai latarnya.
Setelah lewat 4 km itu maka jalan mulai agak rusak kurang lebih lagi 2.5 km untuk mencapai lokasi Rumah Pohon ini, namun masih bisa dilalui dengan sepeda motor juga mobil, Jalan juga ada beberapa yang agak rusak dan curam jadi harus hari-hati saat melewati jalan ini.
Setelah itu kamu akan langsung tiba di lokasi Rumah Pohon, untuk yang membawa sepeda motor maka bisa di parkir khusus roda dua dengan lantai yang banyak kerikil, jadi harus hati-hati saat akan parkir motor mu di sana. Pada tempat parkir itu ada anak kecil yang menjaganya, nanti pas pulang kamu harus bayar parkir Rp 2.000 per motor.
Setelah selesai parkir, saya langsung menuju lokasi atau areal Rumah Pohon yang lumayan luas ini. Baru masuk ada beberapa anak tangga dan kemudian ada pintu dan juga bel seperti yang ada di kuil-kuil itu.
Setelah selesai parkir, saya langsung menuju lokasi atau areal Rumah Pohon yang lumayan luas ini. Baru masuk ada beberapa anak tangga dan kemudian ada pintu dan juga bel seperti yang ada di kuil-kuil itu.
Pintu ini selalu tertutup, setelah itu ada petugas yang menjaga pintu itu, jika tidak ada penjaga maka silakan bunyikan bel itu untuk memanggil penjaga, karena penjaga juga mengerjakan pekerjaan lain jika tidak ada yang datang ke rumah pohon.
Saat saya datang penjaga ada di sana, langsung dibukakan pintu dan langsung mengisi buku tamu dan membayar uang sumbangan sebesar Rp 10.000 per orang. Setelah itu langsung menuju areal rumah pohon, pertama saya naik ke rumah pohon yang ada di kiri yang bertingkat dua.
Saat saya datang penjaga ada di sana, langsung dibukakan pintu dan langsung mengisi buku tamu dan membayar uang sumbangan sebesar Rp 10.000 per orang. Setelah itu langsung menuju areal rumah pohon, pertama saya naik ke rumah pohon yang ada di kiri yang bertingkat dua.
Melewati jembatan bambu untuk mencapai rumah pohon ini. Pada Rumah Pohon ini terdapat kursi baik pada bagian bawah maupun atasnya. Pada bagian atas ada monyet yang terikat dan bisa melintas ke candi dengan bantuan kawat yang terbentang.
Setelah itu melanjutkan lagu ke rumah pohon yang lebih besar yang terlihat seperti rumah panggung. Untuk mencapai kesana juga harus melewati jembatan bambu. Rumah ini sangat luas dan juga terdapat satu tenda berukuran besar untuk tidur bagi mereka yang mau menginap di rumah pohon.
Setelah itu melanjutkan lagu ke rumah pohon yang lebih besar yang terlihat seperti rumah panggung. Untuk mencapai kesana juga harus melewati jembatan bambu. Rumah ini sangat luas dan juga terdapat satu tenda berukuran besar untuk tidur bagi mereka yang mau menginap di rumah pohon.
Tempat ini lumayan luas dan ada beberapa kursi untuk duduk dan juga kursi kecil-kecil entah untuk siapa kursi kecil-kecil itu. Di bawah rumah pohon ini ada warung yang menjual snack, minuman dan juga makanan seperti tipat yang harganya Rp 10.000.
Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju lokasi lainnya di obyek wisata Rumah Pohon ini terdapat sekitar enam bangunan yang bisa dikunjungi oleh umum, namun ada satu bangunan yang tidak dijinkan untuk dikunjungi dan jalannya tertutup dan sepertinya itu adalah kamar tidur yang mungkin dipakai bagi mereka yang ingin menginap disana.
Selain ada bangunan rumah panggung ada juga bangunan candi yang besar yang dikeilingi kolam. Candi ini terdiri dari 7 tingkat dan kita boleh naik ke sana melalui tangga yang ada pada setiap lapisan / tingkatan candi itu.
Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju lokasi lainnya di obyek wisata Rumah Pohon ini terdapat sekitar enam bangunan yang bisa dikunjungi oleh umum, namun ada satu bangunan yang tidak dijinkan untuk dikunjungi dan jalannya tertutup dan sepertinya itu adalah kamar tidur yang mungkin dipakai bagi mereka yang ingin menginap disana.
Selain ada bangunan rumah panggung ada juga bangunan candi yang besar yang dikeilingi kolam. Candi ini terdiri dari 7 tingkat dan kita boleh naik ke sana melalui tangga yang ada pada setiap lapisan / tingkatan candi itu.
Selain itu ada juga beberapa jenis tanaman asli Bali seperti jeruk muntis dan juga anggur. Selain itu disini juga ada beberapa hewan peliharaan seperti bebek, angsa, kalkun, kelinci, burung dara, kambing, anjing dan bahkan ada juga burung elang.
Saya sempat ngobrol dengan penjaga yang ada disana, sepertinya dia itu orang timur dilihat dari tampangnya dan logatnya. Ada beberapa hal yang saya tanyakan kepada dia, misalnya berapa lama umur bangunan dia menjawab, "untuk tembok sengkernya ini sudah ada sejak tujuh tahun lalu, namun untuk bangunannya ini bertahap dan rumah pohon ini mulai bisa dikunjungi oleh umum sejak setahun lalu.
Foto Rumah Pohon dari atas oleh Jiří Hruška |
Setelah itu saya juga bertanya tentang tarif menginap di rumah pohon, dia pun menjawab, untuk menginap dirumah pohon ini harus membayar Rp 100.000 per malam dan tidurnya di dalam tenda dan tidak boleh bersama pasangan, tidurnya harus sendiri-sendiri atau terpisah.
Satu hal yang membuat saya penasaran adalah hampir setiap bangunan rumah panggung ada peringatan seperti pada gambar di bawah ini. Artinya jika kita berada ditempat ini kita tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang bersifat intim, bahkan cuma berpelukan saja dilarang. Sebelum masuk areal Rumah Pohon juga diperingatkan oleh penjaga kalau ditempat ini tidak boleh melakukan perbuatan yang aneh-aneh entah apa tujuannya.
Saat saya datang ke sini suasana sepi karena hari efektif, biasanya rumah pohon ini ramai dikunjungi pada hari libur. Meski tidak banyak ada orang namun saat saya ke sana ada beberapa orang cewek datang dan saya sempat ngobrol sama mereka ada yang dari Badung yang katanya kuliah di Stikes dan ada juga dari Gianyar yang katanya kerja di Hardys Gianyar yang baru di Siut.
Setelah sempat melihat semua tempat yang ada id obyek wisata rumah pohon ini, saya putuskan untuk membeli kopi hitam dan dua snack untuk mengisi perut ini dan saya harus membayar Rp 9.000 karena tidak ada kembalian lagi seribu akhirnya saya dikasih snack momogi. Setelah itu karena sudah lama disana saya putuskan untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang saya sempatkan untuk berhenti sekedar mengambil foto dengan latar belakang gunung Agung yang terlihat begitu gagah dan indah. Tempat ini sangat bagus dan indah fasilitasnya juga lengkap seperti toilet. Rumah Pohon dengan pemandangan laut dan juga gunung dan lembah-lembah yang masih hijau. Angin juga sejuk sehingga membuat diri ini malas beranjak. Tempat ini sangat bagus untuk keluarga jadi jika kamu datang ke Rumah Pohon ini dijamin tidak akan kecewa. Nah itulah sedikit cerita perjalanan ke Rumah Pohon di Batu Dawa, Kubu, Karangasem, semoga menyenangkan.
Satu hal yang membuat saya penasaran adalah hampir setiap bangunan rumah panggung ada peringatan seperti pada gambar di bawah ini. Artinya jika kita berada ditempat ini kita tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang bersifat intim, bahkan cuma berpelukan saja dilarang. Sebelum masuk areal Rumah Pohon juga diperingatkan oleh penjaga kalau ditempat ini tidak boleh melakukan perbuatan yang aneh-aneh entah apa tujuannya.
Saat saya datang ke sini suasana sepi karena hari efektif, biasanya rumah pohon ini ramai dikunjungi pada hari libur. Meski tidak banyak ada orang namun saat saya ke sana ada beberapa orang cewek datang dan saya sempat ngobrol sama mereka ada yang dari Badung yang katanya kuliah di Stikes dan ada juga dari Gianyar yang katanya kerja di Hardys Gianyar yang baru di Siut.
Setelah sempat melihat semua tempat yang ada id obyek wisata rumah pohon ini, saya putuskan untuk membeli kopi hitam dan dua snack untuk mengisi perut ini dan saya harus membayar Rp 9.000 karena tidak ada kembalian lagi seribu akhirnya saya dikasih snack momogi. Setelah itu karena sudah lama disana saya putuskan untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang saya sempatkan untuk berhenti sekedar mengambil foto dengan latar belakang gunung Agung yang terlihat begitu gagah dan indah. Tempat ini sangat bagus dan indah fasilitasnya juga lengkap seperti toilet. Rumah Pohon dengan pemandangan laut dan juga gunung dan lembah-lembah yang masih hijau. Angin juga sejuk sehingga membuat diri ini malas beranjak. Tempat ini sangat bagus untuk keluarga jadi jika kamu datang ke Rumah Pohon ini dijamin tidak akan kecewa. Nah itulah sedikit cerita perjalanan ke Rumah Pohon di Batu Dawa, Kubu, Karangasem, semoga menyenangkan.
Posting Komentar untuk "Rumah Pohon di Kubu Karangasem Bali "
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih