Bali Sebagai Merek Dengan Kualitas Tinggi

Bali sudah terkenal di seluruh dunia, yang membuat Bali terkenal tidak lain adalah karena alamnya yang indah seperti adanya Pantai Kuta, Pantai Pandawa dan masih banyak pantai yang indah di Pulau Dewata ini. Selain itu Bali juga terkenal karena memiliki seni dan budaya yang begitu kaya yang juga sudah terkenal di seluruh dunia seperti tari-tarian Bali, Pura yang begitu ada banyak di Bali dan juga pemandangan alam yang indah. Selain itu Bali juga terkenal dengan kulinernya, seperti yang terkenal yaitu Betutu Bali, Be Guling yang merupakan makanan khas Bali dan lain-lain

Namun masih banyak orang tidak tahu, kalau Bali itu juga dipakai merek atau cap dagangan atau bisa juga dipakai label dagangan oleh orang Bali sejak jaman dahulu kala. Mungkin para leluhur kita sudah tahu dengan nilai atau kualitas yang ada pada kata Bali tersebut. Dalam bahasa kerennya bisa juga disebut Trade Mark Bali. Makanya ada banyak barang yang beredar di pasaran yang berisi embel-embel Bali. Banyak jenis barang yang memakai embel-embel Bali di belakangnya contohnya seperti telur Bali, ayam Bali, Gula Bali, Jeruk Bali, minyak goreng Bali, Jaje Bali, Beras Bali, Kalender Bali dan masih banyak lagi. Semua yang disebutkan tadi pastinya lebih enak, lebih mahal, lebih hebat, lebih lengkap dan memiliki kualitas lebih baik dari barang lain yang sejenisnya

Jika kita perlu dengan barang tersebut maka tidak bisa menggantinya meskipun ada barang yang sejenis, karena kita disini mencari kualitas yang ada Balinya meskipun harganya lebih mahal namun kita akan mendapat hasil atau barang dengan kualitas yang lebih baik. Lalu sampai saat ini ada banyak barang-barang yang beredar dengan label "Made in Bali" terutama barang-barang kesenian yang ada di Artshop, meskipun barang itu bukan buatan orang Bali, yang penting tempatnya di Bali apakah sudah bisa diberi label "Made in Bali" atas barang yang bukan buatan orang Bali.

Selain itu ada juga istilah lain yang sering diucapkan ketika bertemu dengan wanita di Bali, misalnya "Gadis Bali" yang disebut gadis Bali itu sudah pasti punya perilaku yang baik, rajin sembahyang, rajin membantu orang tua, tahu aturan hidup mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, rajin menabung dan tidak sombong. Namun karena pengaruh jaman "Gadis Bali" kena kontaminasi dari segala penjuru, seperti gaya hidup, penampilan dan perilakunya juga berubah. Dulu mungkin tidak tahu yang namanya dugem, dulu Gadis Bali memakai kain dan kebaya sekarang sudah berani tampil seksi hanya dengan memakai tang top dan rok mini di tempat ramai.

Sampai sekarang juga Gadis Bali masih memakai kain dan kebaya tetapi pada saat ada acara adat atau upacara Agama namun kebaya dan kainnya sudah kena modernisasi alias kena kemajuan mode di jaman kekinian, kebaya biasanya dipakai untuk menutupi tubuh sampai pergelangan tangan namun sekarang ada kebaya yang tembus pandang. Begitu juga saat memakai kain, biasanya atau harusnya menutupi  bagian bawah dari pinggang sampai atas mata kaki, namun sekarang banyak model kain yang sudah jadi yang lebih menyerupai rok panjang yang bagian depan atau bagian belakangnya terbelah sampai lutut, makanya ada orang bilang model kain itu model kain untuk nyari kayu bakar atau dagang pindang.

Nah sekarang kita sebagai generasi penerus harusnya bisa menjaga nama Bali sebagai merek yang memiliki kualitas tinggi dan tidak sembarangan. Mari kita kembalikan seni, budaya dan adat istiadat Bali yang selama ini sudah lebih banyak kena modernisasi. Mari kita angkat kualitas Bali mulai dari diri kita masing-masing, jangan sampai Taksu Bali hilang oleh orang Bali sendiri jangan sampai Bali tergerus oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan adat dan budaya Bali yang sudah tertata rapi selama ini mari kembalikan Bali sebagai merek atau brand dengan kualitas tinggi. Baca juga: Apakah Tuhan Panas Dalam atau Kekurangan Cairan?.

Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Berbagi :